Malaysia
Di Malaysia, tradisi mudik dikenal dengan nama “balik kampong”. Masyarakat Malaysia balik kampong tak hanya pada saat Lebaran, tetapi juga saat tahun baru Imlek.Mereka yang melakukan balik kampong atau pulang ke kampung halaman biasanya adalah orang-orang muda yang merantau ke kota. Balik kampong menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengunjungi orangtua dan sanak saudara yang masih tinggal di kampung halaman. Seperti di Indonesia, mereka juga balik kampong dengan menggunakan berbagai sarana transportasi, mulai dari mobil, bus, kereta, hingga pesawat. Arus lalu lintas dari kota menuju ke berbagai daerah pun jadi padat.
India
Selain Malaysia, India juga mengenal tradisi mudik. Tiap tahun, masyarakat India pulang ke kampung halaman untuk merayakan Festival of Lights , yaitu salah satu upacara dalam agama Hindu di India.Selain itu, saat Lebaran, masyarakat India yang beragama Islam pun berbondong-bondong pulang kampung. Di kampung halamannya, mereka saling mengirim makanan, bersilaturahmi, bersalam-salaman, dan membagikan sedekah. Makanan khas yang disajikan di India saat Lebaran adalah seviyan (masakan sejenis mie yang rasanya manis) dan phimi (sejenis puding).
Pakistan
Di Pakistan, negara tetangga India, juga ada tradisi mudik. Menjelang Lebaran, jutaan orang Pakistan pulang ke kampung halaman. Sama seperti di Indonesia, mereka mudik untuk berkumpul dengan orangtua dan sanak saudara. Ribuan polisi dan kamera pengintai pun ditempatkan di berbagai lokasi, demi menjamin kelancaran dan keamanan orang-orang yang mudik.Cina
Penduduk kota-kota besar di Cina juga biasanya mudik pada tahun baru Imlek (Spring Festival ). Enam hari sebelum tahun baru Imlek, berbagai sarana transportasi akan dipenuhi orang-orang yang hendak pulang ke kampung halaman untuk merayakan Imlek bersama orangtua dan sanak saudara. Berbagai makanan lezat serta hiasan memikat, disajikan dan diperlihatkan pada saat Imlek atau Spring Festival tersebut.Fakta Menarik Tentang Mudik
Istilah “mudik” berasal dari kata “udik”, yang artinya ke udik (desa atau kampung). Tradisi mudik ini muncul sejak banyaknya penduduk desa yang pindah atau bermigrasi ke kota (perpindahan penduduk dari desa ke kota ini disebut urbanisasi, berasal dari kata “urban” atau kota).Tradisi mudik tersebut berkaitan dengan kerinduan dan kesadaran orang terhadap asal-usul, keluarga, dan tanah kelahiran atau kampung halamannya. Ya, seperti kata peribahasa, “Setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan” yang artinya sejauh-jauh orang merantau akhirnya kembali ke tempat asalnya (kampung halaman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan comment ya teman!